Manakah yang harus didahulukan, mempelajari bahasa Arab ataukah bahasa asing lainnya? Sebuah pertanyaan dengan jawaban yang dapat berisi beragam alasan untuk mendukung preferensi yang diyakini lebih baik.
Lalu manakah sebenarnya yang patut didahulukan dalam pembelajaran bahasa asing bagi anak-anak.
Apakah bahasa Arab yang dikenal sebagian kalangan sebagai bahasa yang kompleks dan relatif susah untuk dikuasai ataukah bahasa asing lain seperti bahasa Inggris yang memang dalam sudut pandang sebagian orang dianggap lebih prestige (bergengsi) untuk dikuasai dan lebih bermanfaat dalam sebagian konteks.
Untuk menjawab hal ini, maka marilah kita merujuk kepada pembahasan-pembahasan tentang tarbiyah al-Aulad dari sejumlah kitab-kitab baik klasik maupun kontemporer yang telah dikarang oleh para Ulama pendahulu.
Tentunya dengan begitu maka sudut pandang pemilihan mana yang didahulukan antara bahasa Arab dengan bahasa asing lain akan menggunakan sudut pandang dari sisi syariah bukan dari sisi modern science, geopolitik global, tren di masyarakat, dsb.
Untuk itu marilah kita ambil satu contoh pembahasan terkait hal ini dari satu kitab yang dikarang oleh Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dengan judul “منهج التربية النبوية للطفل” atau dalam edisi terjemahannya berjudul “Mendidik Anak Bersama Nabi”.
Dikatakan dalam buku ini bahwa bahasa Arab merupakan kunci segala ilmu. Jika kemampuan berbahasa anak itu kuat, hal itu menjadi sebab bagi penguasaan selanjutnya terhadap ilmu-ilmu lain yang ingin dipelajarinya. Bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an dan juga bahasa hadits yang mulia. Nabi ﷺ sangat menekankan pengajaran bahasa Arab ini serta memerhatikan perkembangan anak berkenaan dengan kemampuan kebahasaannya (hal. 328-332 edisi terjemahan).
Abul Hasan al-Mawardi berkata “Jika seorang anak telah memasuki masa belajar, maka yang pertama-tama adalah diajarkan al-Qur’an disertai dengan pengajaran bahasa Arab. Sebab, bahasa Arab merupakan bahasa dimana Allah menurunkan Kitab-Nya dengan menggunakan bahasa ini, demikian juga bahasa yang digunakan untuk menjelaskan seluruh syariat agama-Nya.
Dengan bahasa Arab inilah Rasulullah ﷺ menyampaikan sunnah-sunnah beliau. Dengan bahasa Arab pula dikarang berbagai buku keagamaan. Oleh karena itu, setiap generasi muda umat ini harus mempelajarinya. Jika tidak, maka ia akan jahil mengenai agamanya dan tidak akan bisa memahami agamanya secara sempurna” (untuk teks asli silahkan merujuk ke kitab نصيحة الملوك hal. 168, karangan Abul Hasan al-Mawardi).
Demikianlah sebagian keutamaan mempelajari bahasa Arab sedari dini usia kehidupan anak, dengan merujuk kepada perkataan dan pernyataan sebagian Ulama pendahulu kita.
Umar bin Khattab رضي الله عنه berkata:
“تعلموا العربية فإنها من دينكم، وتعلموا الفرائض فأنها من دينكم”
“Pelajarilah bahasa Arab karena ia bagian dari agama kalian, dan pelajarilah ilmu Fara’idh karena ia bagian dari agama kalian”.
Barangsiapa yang memahami bahasa Arab maka ia (dapat) paham terhadap ilmu syari’ah. Agama Islam didalamnya terdapat perkataan2 dan perbuatan2. Pemahaman terhadap bahasa Arab merupakan jalan untuk memahami perkataan2, dan pemahaman terhadap sunnah merupakan jalan untuk memahami perbuatan2 (dikutip dari kitab اقتضاء الصراط المستقيم
karangan Ibnu Taimiyyah hal. 527-528 dengan terjemahan yang disesuaikan).